Sumber Foursquare |
Kelas
dua belas SMA bukan berarti masa berleha-leha, saat itu perlu diperhitungkan
memilih masa depan antara kuliah atau bekerja. Makanya mata pelajaran
Kewirausahaan menjadi perantara untuk mengatasi hal itu. Tak hanya sekadar
memberikan materi. Pada pelajaran ini siswa juga diajarkan magang bekerja kepada
sosok wirausahawan di Kabupaten Situbondo. Kegiatan ini juga bertujuan untuk
menggali pengetahuan tentang dunia usaha di lingkungan sekitar.
Saya
dan Zurniatur memilih magang beberapa hari di suatu rumah makan. Nama rumah
makan tersebut adalah Lesehan TB. Bagong yang terletak di Jalan Basuki Rahmat,
Panji 68322.
H.
Bagong memulai usahanya sekitar tahun 2005, sebenarnya nama beliau sendiri adalah
H. Sohibul Karomah. Tetapi orang-orang lebih mengenal dengan sebutan H. Bagong
yang sekaligus menjadi brand rumah makan itu.
Ia
juga bercerita dulu omsetnya sehari bisa mencapai satu juta lebih, apalagi
lesehan di kota ini sedikit. Hal itu juga ditambah dengan menu-menu yang
disajikan oleh lesehan ini sangatlah unik atau berbeda dengan lesehan lain.
Barulah
pada tahun 2006 lesehan di kota ini bertambah banyak, begitu juga dengan
menunya. Dan perlu diketahui menu-menu di lesehan atau di rumah makan ini
diikuti oleh beberapa lesehan baru tersebut. Alhasil penghasilan bersih menurun
drastis, kini Pak Haji Bagong hanya mendapat penghasilan bersih dua juta per
bulan setelah dipotong gaji karyawan dan lain-lain.
Dulu
sebelum memulai usaha manufaktur di bidang makanan ini, Bapak Haji Bagong
pernah berjualan jamu Namun beliau pun memulai bisnis baru dengan membuat
lesehan. Dan hasilnya sangat menjanjikan, lesehan yang dipimpin maju pesat.
Beliau pun bingung dan tidak bisa bagi waktu antara mengurusi kerjaan lesahan
atau sebagai penjual jamu. Karena hidup ini pilihan beliau pun lebih memilih
dan fokus terhadap lesehan TB.
Namun
keberhasilan ini tidak berlangsung lama, seperti yang saya jelaskan tadi karena
semakin banyaknya saingan lesahannya pun perlahan ditinggalkan. Tetapi, lelaki
itu tidak langsung pasrah. Ia segera bangkit, apalagi banyak pelanggan setia
yang memberikan pujian terhadap cita rasa masakan yang begitu enak. Makanya tak
heran, lesehan ini juga mendapat penghargaan dua kali berturut-turut dari
Pemerintah Daerah Situbondo.
Kini
berbagai menu baru diciptakan dan hasilnya setiap hari banyak pelanggan yang
makan di lesehan ini. Bahkan kadang setiap hari ada saja hajatan yang dilakukan
di lesehan ini seperti pesta ulang tahun, halal
bi halal, buka puasa, dan lain-lain.
Seputar
asal nama “TB” mungkin dari kalian semua banyak yang bertanya-tanya seputar
nama “TB” yang dipakai lesehan ini. Kata “TB” itu di ambil dari “Teko Blitar”
yang artinya orang Blitar. Karena bapak Bagong dan istrinya berasal dari
Blitar. O ya, beliau juga ingin membuat rencana berjualan di alun-alun dengan sajian
khas “ikan bakar”. Semoga impian itu bisa tergapai ya! Aamiin.
Selama
saya magang tiga hari di tempat tersebut saya merasakan hal yang luar biasa. Mengenai
kegagalan yang pernah dialami oleh Pak Haji Bagong serta bangkitnya kembali
usaha beliau dengan menggarap ide-ide kreatif dari menu yang disajikan dapat dijadikan
inspirasi. Bahwa dengan usaha yang sungguh-sungguh dan disertai dengan niat, pasti
mimpi yang dicita-citakan akan menjadi kenyataan.
Magang Kewirausahaan yang Penuh Pelajaran
Reviewed by gusti trisno
on
6:31:00 PM
Rating:
No comments:
Post a Comment