![]() |
Sumber: Grup Komunitas Bisa Menulis |
Tampaknya di tahun 2016
ini, event Cinta dalam Aksara yang diselenggarakan oleh Komunitas Bisa Menulis
akan menjadi lomba yang patut diperhitungkan. Pasalnya, si Jilbab Traveller,
Asma Nadia sendiri menjadi juri dalam lomba tersebut. Sayangnya, lomba tersebut
diwarnai oleh rentetan pertanyaan yang sebenarnya mereka sendiri tahu apa itu
jawabannya.
Event yang memiliki
total hadiah sepuluh juta itu begitu banyak diikuti para penulis baik yang
sudah menjadi penulis ataupun mereka yang sedang belajar menulis. Hal ini
dikarenakan event ini diikuti ribuan peserta. Padahal, event ini hanya mencari
dua belas penulis yang bisa disandingkan dengan karya penulis novel Surga yang
Tak Dirindukan itu.
Menghadapi hal
tersebut, tentu persaingan akan semakin sengit. Melalui gambar lomba sendiri,
tim juri dan tim seleksi sudah memberi tips yang cukup membantu dalam
penulisan. Seperti pada penulisan fiksi,
peserta harus memerhatikan opening, ending,
narasi, judul, keunikan, dan sebagainya. Buku 101 Dosa Penulis Pemula karya Isa
Alamsyah bisa menjadi acuan dasar penilaian, jadi karya yang openingnya lambat,
ide biasa-biasa saja dan penuturan tidak menarik dan bertele-tele kemungkinan
tidak akan dibaca sampai habis.
Sedangkan untuk penulisan nonfiksi, bisa belajar dari buku seri catatan hati yang disusun Asma Nadia, perhatikan gaya kepenulisannya, sekalipun non fiksi tetap harus ada emosi, ada sentuhan yang memikat hati.
Sedangkan untuk penulisan nonfiksi, bisa belajar dari buku seri catatan hati yang disusun Asma Nadia, perhatikan gaya kepenulisannya, sekalipun non fiksi tetap harus ada emosi, ada sentuhan yang memikat hati.
Event yang didukung oleh Moshaict, Moz5 Salon Muslimah, dan Asma
Nadia Publishing House ini memiliki tema: cinta (boleh cinta antara suami istri,
anak orang tua, cucu ke nenek-kakek, guru ke murid, dan lain-lain). Boleh cinta
romantis, cinta tanpa
batas, cinta abdi, sejati, dan lain-lain.
batas, cinta abdi, sejati, dan lain-lain.
Rentetan pertanyaan event yang memiliki deadline 26 Februari 2016
ini adalah kapan pengumuman? Padahal, untuk menyeleksi karya ribuan orang itu
bukan hal mudah. Butuh waktu yang banyak. Apalagi, jika melihat target
pengumuman yang sudah tak sesuai dengan rencana, yakni 26 Maret 2016. Pasalnya,
pengumuman yang dilontarkan oleh Asma Nadia dan Isa Alamsyah itu secara
bertahap. Hal inilah yang membuat banyak peserta bertanya-tanya. Seperti di
pengumuman pertama yang memberitahukan naskah yang tidak terpilih disertai
judul dan inisal penulisnya dan hal yang sama juga tertera di pengumuman ketiga.
Sebenarnya dalam sebuah lomba, pengumuman naskah yang tidak lolos
itu bukan kepentingan juri atau tim seleksi. Namun, juri event itu tampak beda.
Pun, mereka memberi solusi mengapa naskah tersebut tidak lolos. Dengan ada
solusi tersebut, si pengirim naskah bisa memperbaiki untuk mengirim naskah
tersebut ke lomba lain atau media massa.
Berbeda dengan pengumuman kedua. Di sana tampak rona-rona
kebahagiaan bagi beberapa peserta. Apakah saya juga turut bahagia? Saya sendiri
masih bisa berdoa. Semoga tulisan saya bisa dibukukan dengan Asma Nadia. Bukan
apa-apa. Satu buku dengan beliau sudah menjadi hal yang membanggakan. Apalagi,
sampai menjadi pemenang utama. Pun, tulisan saya tidak ada di ketiga pengumuman
itu. Maka, saya cukup bersabar untuk menantikan pengumuman-pengumuman
selanjutnya.
Kalian juga ikut bersabar kan?
Yuk, menulis karya lain dan kirim ke media lain atau event lain.
Keep write! Keep spirit! Do the best!
Asma Nadia dan Isa Alamsyah Diberondong Pertanyaan?
Reviewed by Dunia Trisno
on
4:16:00 PM
Rating:

No comments:
Post a Comment