2013 lalu saya
mencoba mendaftarkan SMA Negeri 1 Panarukan sebagai salah satu penerima
#AKSISEJUTABUKUGRATISDIVAPRESS (info lebih lanjut, klik di sini). Ternyata sekolah yang sudah mengantarkan saya
ke Universitas Jember mendapatkan paket buku itu. Tidak tanggung-tanggung, buku
tersebut berjumlah fantastis 100 buku. Di mana beberapa buku memiliki judul
yang sama.
Buku-buku yang dikirim dari penerbit
asal Yogyakarta membuat saya tak henti berusaha mencari informasi berupa buku
gratis. Tentu tidak saya ambil sendiri. Melainkan diberikan kepada beberapa
sekolah dan rumah baca yang dikelola komunitas.
Cara mendapatkan buku-buku tersebut
juga banyak. Seperti yang akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Penerbit
Waktu itu AE Publishing
sedang mengadakan event memberikan buku kepada perpustakaan atau rumah baca.
Sebelumnya, kita mendaftarkan kepada ownernya melalui Inbox FB. Awalnya saya
mendaftarkan perpustakaan SMAN 1 Panarukan dan Rumah Baca Damar Aksara. Namun,
setelah saya membantu membagikan informasi tersebut. Terdapat empat
perpustakaan dan rumah baca yang mendaftar. Maka saya segera memberi
pemberitahuan kepada Mbak Anisa AeKepompong. Setelah itu, barulah ditotal
jumlah ongkos kirim masing-masing perpustakaan.
Tak sampai di situ,
setelah buku dikirim. Penerima diharuskan memberikan kabar dan dokumentasi.
Seperti tampak pada
beberapa foto berikut:
![]() |
Buku kiriman Ae Publishing diletakkan di Lesehan Baca yang dikelola Komunitas Penulis Muda Situbondo (KPMS) |
![]() |
Rumah Baca Insan Cita yang Dikelola Farah Mirna, dkk. |
![]() | ||
Ibu Budiyanti Anggit menerima paket buku dari Ae Publishing |
2. Donatur
Donatur yang saya maksud di sini adalah
sukarelawan yang memberikan bukunya. Hal ini dikarenakan pihak pemberi merasa
koleksi bukunya lebih bermanfaat jika diberikan kepada pihak lain.
Mencari donatur bukan hal mudah. Namun,
dunia maya memudahkan saya untuk mendapatkan hal tersebut. melalui sebuah grup
Facebook. Seorang yang belum saya kenal meminta rekomendasi perpustakaan atau
taman baca yang cocok untuk koleksi bukunya. Buku yang disumbangkan di sini
buku bekas tapi layak baca dan kondisi bagus. Tentu, saya tak menyia-nyiakan
informasi tersebut. segera saya melayangkan nama Rumah Baca Damar Aksara dan
Perpustakaan SMAN 1 Panarukan. Selang beberapa hari paket buku mendarat dengan
aman di sekolah dan pengelola rumah baca.
Mohon maaf untuk fotonya lupa dimintakan kepada yang berwenang. Insya Allah ada kesempatan saya motret sendiri dan langsung menyunting catatan ini.
Mohon maaf untuk fotonya lupa dimintakan kepada yang berwenang. Insya Allah ada kesempatan saya motret sendiri dan langsung menyunting catatan ini.
3. Rekan Penulis
Rekan penulis yang berjibun di jagad
pertemanan saya di Facebook ternyata memiliki dampak yang luar biasa. Awalnya,
saya berusaha mencari penerbit atau penulis yang mengetahui info buku gratis.
Hal ini saya lakukan demi menambah jumlah bacaan di SMP Negeri 1 Jember.
Kebetulan saat itu, saya sedang dalam proses magang mengajar. Dan, melihat
perpustakaan sekolah yang memiliki jumlah murid hampir 2000 itu terdiri dari
banyak bahan bacaan sekolah. sementara, bahan bacaan fiksi kurang. Alhasil kami
dari Program Studi Pendidikan Bahasa Universitas Jember mengadakan program
kerja Bank Buku. Bank Buku bertujuan menambah jumlah bahan bacaan dengan dua
cara yakni: (1) siswa diajarkan menyumbang buku bekas layak baca untuk anak SMP,
kecuali buku pelajaran. Minimal setiap kelas 2 buku; (2) mencari donatur.
Kegiatan mencari donatur tersambut baik
setelah menghubungi Bunda Triani Retno A. Pada saat itu, beliau menjadi
kepercayaan beberapa donatur untuk memborong buku Gramedia yang sedang ekstra
booksale. Maka saya mendaftarkan SMPN 1 Jember, Rumah Baca Damar Aksara, dan
SMAN 1 Panarukan. Mengingat terlalu banyak yang saya daftarkan dan orang lain
banyak yang daftar dipilihlah SMPN 1 Jember.
Dan beberapa hari kemudian buku datang
ke sekolah yang beralamat di Jalan Dewi Sartika itu. saya pun segera
mengupload. Peristiwa menggungah bukti terima itu, ternyata membuat seorang
lain tertarik untuk menghubungi Bunda Eno. Tentu orang tersebut juga
mendapatkan buku-buku itu.
Seperti terdapat pada beberapa foto
berikut:
![]() |
Paket Buku dari Bunda Eno setelah dibuka |
![]() |
Paket Buku sebelum dibuka |
![]() |
Buku yang didapat dijadikan parcel diberikan ketika penarikan Mahasiswa KKMT. Untuk fotonya, mohon maaf lupa ada di mana :) |
Selain Bunda Eno, ada penulis lain yang
menjadi jembatan dalam mendapatkan buku untuk perpustakaan. Melalui status
Facebook-nya, Vina Sri memberitahu bahwa penerbit tempat ia menerbitkan
mengambalikan sisa buku sebagai pengganti royalti. Secara spontan otak saya
segera teringat perpustakaan-perpustakaan. Maka segera saya meminta buku
tersebut disumbangkan kepada Perpustakaan SMAN 1 Panarukan, Perpustakaan SMPN 1
Panarukan, dan Rumah Baca Damar Aksara. Adapun buku yang didapat berupa novel
berjumlah sepuluh. Pembagian novel tersebut, untuk SMAN 1 Panarukan dan SMPN 1
Panarukan masing-masing mendapat empat novel dengan judul sama dan Rumah Baca
Damar Aksara dua novel berjudul sama.
![]() |
Foto keponakan, guru, dan novel karya Mbak Vina Sri |
![]() |
Berfoto bersama dengan Bu Amel dan salah satu siswa SMAN 1 Panarukan |
![]() | |
Paket buku dari Mbak Sri. |
Selain tiga cara tersebut, tentunya
masih banyak jalan menambah jumlah bahan bacaan di perpustakaan atau rumah
baca. Seperti penukaran koleksi bahan bacaan antar perpustakaan.
Kegiatan menambah jumlah bahan bacaan
mutlak perlu dilakukan. Hal ini dikarenakan manfaat yang luar biasa besar.
Seperti kata pepatah buku adalah jendala dunia. Melalui buku kita bisa belajar
mengetahui dunia beserta isinya. *eh. Maksudnya, dengan banyak membaca kita
semakin tahu dan semakin banyak ilmu.
Apalagi buku tersebut dibaca oleh banyak
orang. Tentu, semakin bermanfaat. Oleh karena itu, yuk kita jadi agen penambah
jumlah bahan bacaan untuk perpustakaan dan rumah baca. Tapi, perlu diingat
buku-buku tersebut jangan sampai dijual atau tidak diberikan ke
perpustakaan/rumah baca yang kamu rekomendasi. Bisa-bisa kamu nanti dicap
sebagai orang yang tidak amanah! Saran saya, setelah mendapatkan buku segera
buat postingan di media sosial lalu tandai si pemberi buku itu.
Oya, perlu diluruskan mengapa saya
dominan merekomendasikan SMAN 1 Panarukan, Rumah Baca Damar Aksara, SMPN 1
Panarukan, dan SMPN 1 Jember. Kita kupas satu-satu ya: (1) SMAN 1 Panarukan dan
SMPN 1 Panarukan itu merupakan sekolah tempat menimba ilmu dulu dan kondisi
bahan bacaannya perlu seimbang antara buku pelajaran dan buku populer seperti
motivasi, sastra, dan lain-lain; (2) SMPN 1 Jember sendiri dikarenakan
sebagaimana telah dijelaskan merupakan sekolah tempat magang mengajar selama
tiga bulan dan kondisi bahan bacaannya tidak jauh beda dengan yang terjadi di
SMAN 1 Panarukan dan SMPN 1 Panarukan; (3) Rumah Baca Damar Aksara itu
merupakan rumah baca untuk masyarakat umum yang berada tak jauh dari SMAN 1
Panarukan. Koleksi bahan bacaan rumah baca tersebut selalu banyak dibaca oleh
komunitas-komunitas yang ada di Situbondo. Bahkan, secara rutin Komunitas
Penulis Muda Situbondo hampir setiap Sabtu malam membawa koleksi buku tersebut
untuk dibaca oleh masyarakat yang berkunjung di alun-alun.
Akhir kata, saya selaku agen penambah jumlah koleksi
akan memberikan rekomendasi beberapa perpustakaan dan rumah baca yang telah
saya sebut di atas. Siapa tahu dari
pembaca yang budiman ada yang tertarik! Hehe :)
Jadilah Agen Penambah Jumlah Bahan Bacaan Perpustakaan dan Rumah Baca!
Reviewed by Dunia Trisno
on
1:43:00 PM
Rating:

No comments:
Post a Comment