Judul
: Ibuku Tak Menyimpan Surga di Telapak Kakinya
Penulis
: Triani Retno A.
Editor
: Elis Widayanti
Penerbit
: Diva Press
Tahun
Terbit
: Pertama, Oktober 2012
Jumlah
Halaman : 334 halaman
ISBN
: 978-602-7663-48-0
Peresensi
: Sutrisno G. Alfarizi, Penggiat KPMS (Komunitas Penulis Muda Situbondo)
Amelia
Citra begitulah nama perempuan ini. sebuah nama yang terdengar indah, namun
kenyataannya tak seindah seperti yang dibayangkan. Nama tersebut terdiri dari
dua kata yakni Amelia yang berasal dari nama seorang bidan yang membantu ibunya
ketika melahirkan Amelia dan Citra adalah sebuah nama truk yang kebetulan
melintas.
Seperti diketahui banyak orang di
dunia, nama adalah sebuah harapan atau doa. Termasuk nama yang diberikan
orangtua pada kita? Tentu kita sebagai anak tidak mengharap namanya memiliki arti
jelek? Lalu, bagaimana dengan Amelia Citra yang setiap kali menanyakan perihal
arti namanya tak pernah digubris ibunya?
Selain nama, Amelia Citra (tokoh
utama dalam novel ini) memiliki begitu banyak masalah di dalam keluarga
kecilnya, terutama konflik terhadap Ibunya yang dengan tegas meminta imbalan
karena telah merawat Amelia sejak kecil hingga besar. Amelia yang baru saja
lulus SMA pun langsung dipaksa mencari kerja.
Pencarian kerja pun ditemukan
perempuan itu, ia mendapat pekerjaan di PT Indopangan Jaya Sentosa. Sebuah
perusahaan yang bergerak di bidang persapian. Sayang, ketika Amelia mulai
mendapat tawaran kenaikan pangkat. Sebuah fitnah telah siap menghancurkan
karirnya bertepatan dengan kuliahnya yang telah nyaris wisuda.
Karir Amelia yang telah hancur di
kantornya itu tak pernah ia ceritakan kepada orangtuanya terlebih pada sosok
Ibu yang diam-diam menjodohkan dirinya dengan Harun. Sang preman terminal yang
memiliki wajah tampan. Dan masalah kian bertambah runyam ketika Amelia pergi
dari rumah untuk mencari kerja di wilayah lain? Bagaimanakah nasib Amelia
selanjutnya? Mengapa Ibunya selalu menyiksa dan berkata-kata kasar kepadanya?
Sikap seperti apa yang seharusnya dilakukan seorang Bapak ketika mengetahui
anaknya diperlakuan tak baik oleh istrinya? Lalu, bagaimanakah sosok Harun? Apakah
Amelia ditakdirkan berjodoh dengan preman terminal tersebut?
Novel ini ditulis oleh seorang
penulis yang juga menjadi editor frelence di suatu penerbit yakni Triani Retno
A. Melalui buku ini penulis yang akrab dipanggil Teh Eno ini memberi pesan
kepada pembaca. Pertama, tidak selamanya orangtua benar. Mengapa? Karena ada
waktunya mereka (orangtua) mendengarkan perkataan anaknya. Kedua, pesan yang
bisa diambil oleh pembaca dari novel ini adalah meski kelakuan orangtua durhaka
(berbuat aniyaya) sebagai seorang anak kita haruslah tetap berlaku baik pada
mereka dan tentu terus berdoa agar mereka mengubah sikapnya.
Terlepas
dari kedua hal tersebut, pemilihan kata di novel ini begitu cocok untuk merefleksikan kehidupan sehari-hari.
Semoga dengan hadirnya novel ini mampu menginspirasi semua bunda yang bermetamorfosis
dari ibu landak dengan dirinya yang mudah melukai hati dan fisik, menjadi ibu
kucing yang mudah dielus oleh buah hatinya. (Ir. Shahnaz Haque-Ramadhan, dalam endosrment
hlm. 5) dan selamat membaca!
Keterangan: gambar buku diambil dari divapress-online.com
Tak Selamanya Orangtua Benar!
Reviewed by Dunia Trisno
on
9:32:00 PM
Rating:
No comments:
Post a Comment