Situbondo,
23 Januari 2014
Assalamualaikum wr.wb
Ini adalah tulisan pertama yang saya
tulis, setelah sekian lamanya berhenti dari dunia blog. Beberapa akhir ini,
saya yang sedang menikmati liburan panjang semester ganjil kuliah merasa begitu
tersentuh untuk menulis hal ini.
Seperti diketahui oleh banyak orang,
Panarukan tempat tinggal saya mayoritas didominasi oleh pekerjaan nelayan.
Beberapa memang ada beberapa yang PNS, petani, peternak, dan lain-lain. Pun,
setelah saya amati. Ternyata saya bisa menarik tiga tipe orangtua yang ada di
lingkungan ini. ketiga tersebut dikarenakan penyebab tidak ingin jauhnya
orangtua dengan anak. Adapun tipe mereka akan dijelaskan dibawah ini.
1. Tipe
pertama
Orangtua
tidak ingin jauh dari anak karena membutuhkan energi anak atau yang bisa
disebut bantuan anak.
Contoh:
Seorang anak kecil yang seharusnya bisa bermain dengan teman-temannya, malah
disuruh membantu pekerajaan orangtua dan tidak diberi akses waktu bermain
bersama temannya. Di lingkungan saya, ada anak yang bernama sebut saja Samir
(bukan nama sebenarnya), 12. Hampir setiap sore, ia selalu mencari rumput hijau
untuk hewan ternak orangtuanya. Pun waktu bermain dengan teman-temannya tak
ada. Alhasil, mimik wajahnya berubah sedikit lebih tua dibanding keponakan saya
yang berusia sama.
2. Tipe
kedua
Orangtua
terlalu sayang
Contoh:
Seorang anak yang ingin kuliah jauh meninggalkan kedua orangtua, tapi kedua
orangtua dengan tegas menolak.dengan begitu banyak alasan, misal dunia di luar
sana kejam, apalagi yang perempuan, takut hamil-lah. Dan sebagai-sebagainya.
Sebenarnya,
jika anak-anak ditanamkan nilai-nilai agama yang cukup, insya Allah perilaku ke
arah sana tidak akan terjadi.
3. Tipe
ketiga
Orantua
sayang dan butuh bantuan anak.
Tentu
setiap orangtua memiliki sifat sayang kepada anaknya. Tapi, jika dilihat dari
pengettan tipe pertama, jelas si orangtua tidak sayang? Toh, ia hanya butuh
energi si anak. Tanpa mengerti kebutuhan si anak. Berbeda dengan tipe pertama.
Di tipe ketiga ini merupakan campuran antara kedua tipe yang telah dijelaskan.
Orangtua
memang sayang dan butuh bantuan anak. Contoh: ketika anak sedang berada di
tempat jauh entah itu kuliah atau di rumah teman. Biasanya otangtua akan
menelpon (menanyakan) keberadaannya, dan kapan bisa pulang. Contoh lain, misal
ketika orangtua sedang ada pekerjaan seperti membeli es untuk ikan segar, menjemur
ikan kering. Si orangtua memang meminta bantuan anak. Tapi, memerhatikan
beberapa waktu yang tidak boleh menyuruh-nyuruh ada. Adapun waktu yang tidak
dibolehkan, sebagai berikut:
a. Anak
sedang tidur
Ketika
tidur, tidur katanya idealnya 8 jam, biasanya anak ketika sudah pulang dari
sekolah. Ia merasa letih dan capek. Tidur siang pun dilakukan meski hanya tak
sampai sejam. Tiba-tiba orangtua membangunkannya hanya untuk membeli obat di
warung sebelah yang jaraknya cuma beberapa meter. Jelas saja, mimpi indah sang anak lanagsung
hilang, melayang entah kemana arahnya?
b. Baru
datang dari luar atau sekolah
Sudah
barang tentu anak tersebut akan mengalami rasa capek, apalagi yang jalan kaki.
Yang naik sepeda motor saja, capek pikiran. Tiba-tiba orangtua datang dan
menyuruh ke tempat ini. Wah, sudah tentu si anak mendegus kesal. Berikanlah
waktu sejenak untuk beristirahat dan usahakan berkomunikasi terlebih dahulu.
Seperti, “Nak, Bapak boleh minta tolong. Kamu nggak capek kan?” ini contoh
komunikasi yang enak didenger anak, meski si anak nantinya menolak. Biarkan
saja dulu, orangtua kan bisa melakukan sendiri. Kasian lah anaknya baru datang
sekolah langsung disuruh-suruh. :D.
c. Sedang
ada teman main di rumah
Ketika
si anak sedang ada tamu (temannya yang bertamu) tiba-tiba si ayah bilang, “Nak,
beli es.” Tentu, si anak akan langsung mau tapi memiliki perasaan nggak enak
hati meninggalkan temannya sendirian di ruang tamu.
d. Makan
Beberapa
anak yang ketika makan, pasti membutuhkan waktu yang lumayan singkat bahkan ada
yang lamanya minta ampun (nunjuk diri sendiri). Ketika sedang asyik-asyik
makan, tiba-tiba orangtua menyuruh, “Nak, belikan lampu di warung.” Iya, jika si
anak mau. Kalau dia sedang dilanda rasa lapar yang luar biasa bagaimana?
Terlepas
dari itu semua, kita sebagai anak seharusnya bisa mengerti keadaan orangtua.
Tapi orangtua juga harus mengerti kita, karena tidak selamanya orangtua benar
adakalanya mereka harus mendengarkan kita. Pun ketika kita berbicara dengan
mereka, mengeluhkan semua beban sekolah dan beban tambahan bantuan tenaga untuk
mereka kita harus bisa menyampaikan dengan tutur kata yang sa=opan lagi halus.
Jangan menyentak-yetak. Apalagi sampai terjadi perbebatan yang berkepanjangan.
Ingat
tugas utama seorang anak yang bersttus pelajar adalah belajar. ketika di rumah,
ya, sebisa mungkin kita harus membantu pekerajaan orangtua tanpa rasa mengeluh
apalagi malu. Dan selain itu, kita juga dituntut untuk bisa membagi waktu
antara membantu orangtua, belajara, dan pekerjaan lainnya yang kita butuhkan
(misal menulis, membaca, dan sebagai-baganya). Sering-sering lah berkomunikasi
dengan mereka agar tidak terjadi miskomunikasi.
Pun,
saya heran dengan beberapa orangtua yang kadang tak mau jauh dari anaknya.
Entah mereka termasuk tipe orangtua yang mana? Saya tidak tahu? Bukankah ketika
seorang anak sedang ingin bersekolah (kuliah) ke kota lain yang umumnya
pendidikannya jauh lebih maju dari kota sendiri itu baik? Dan bahkan menjadi
kebanggaan mereka selaku orangtua.
Kita
sendiri-lah yang bisa menilai, orangtua kita yang berada di rumah masuk ke
dalam tipe yang mana?
Meskipun
masuk ke tipe yang mana, ingat lho ya? Tulisan ini tidak bermaksud menyalakan
orangtua yang tidak mengerti keadaan anak. Tapi hanya sebagai gambaran kepada
kita semua, tentang pentingnya membantu orangtua terlepas mereka masuk ke tipe
yang mana. Sebab kita dititipkan Allah pada mereka, maka sudah sepatutnya kita
membantu pekerjaan mereka. Bukankah mereka bekerja untuk kehidupan kita?
Berbeda lagi lho dengan orangtua yang dengan gampangnya menyuruh anak berhenti
sekolah karena alasan supaya membantu pekerjaan mereka.
Akhir
kata. Saya mengucapkan terima kasih telah membaca tulisan sederhana ini. kurang
lebihnya saya mohon maaf. Jika dirasa bermanfaat, silakan di share :)
Wassalamualaikum
wr.wb
3 Tipe Orangtua yang tidak Ingin Jauh dari Anaknya
Reviewed by gusti trisno
on
5:45:00 PM
Rating:
No comments:
Post a Comment