Begitulah pertanyaan beberapa
teman saat aku memasang status berisi foto bernuansa Ubud. Pertanyaan itu
langsung membuatku memasang senyum. Memang jarak Bali dan Malang itu tidak
begitu jauh jika lewat kendaraan darat, kemudian menyebrang dari Pelabuhan
Ketapang. Tetapi, waktu yang begitu menyita dengan rutinitas padat sebagai
mahasiswa, rasanya membuatku tak bisa langsung ke Pulau Dewata.
Aku sendiri terakhir kali ke Bali
saat SMA kira-kira 2012 lalu. Terus bagaimana dengan jawaban pertanyaan di atas?
Nuansa Bali itu kutemukan di salah satu
penginapan yang berada di Kota Malang. Penginapan yang berlokasi di Jalan Bendungan
Sigura-gura itu nuansa Bali-nya begitu kental. Tak hanya arsitektur saja,
melainkan pakaian para pegawai, peletakkan meja makan yang langsung menghadap
kolam, serta beberapa makanan yang disajikan.
Sensasi Masakan Bali
Dari beberapa makanan yang disajikan
di meja membuatku mengenal cita rasa jukup lentang, rujak bali, salak kuah
bali, dan blecing. Ketika merasakan jukup lentang, aku perlu menyesap
menggunakan tangan. Soal rasa, jukup lentang itu membuatku bertemu dengan manis
asam (atau asam manis ya?). Lalu, rujak bali itu berbahasn ketela yang dikukus tidak
sampai matang, bengkoang, dan beberapa menu rujak seperti biasanya. Tak hanya
itu, aku juga ada taburan hitam-hitam yang berasal dari kelapa yang disangrai.
Hal yang membuatku kaget adalah
ketika mencoba salak kuah bali. Cara makannya itu lho, aku perlu menyesap kuahnya
terlebih dahulu. Uniknya lagi, makanan tersebut nggak pakai bumbu lho.
Bagi yang suka pedas, kalian
perlu mencoba blecing dan sate bali. Jika merujuk pada blecing, kalian pasti
merasa masakan ini dari Jawa kan? Nah, di pengginapan ini memang memodifikasi
makanan tersebut. Kalau sate bali berisi daging sapi, kalau di Bali aslinya itu
dari B2. You get the point lah! Alasan pengubahan B2 ke daging sapi itu
karena Ubud Cottages Malang itu menyajikan semua makanan halal. Jadi, aman kan?
Kamar dan Beberapa Fasilitas Lainnya
Berbicara tentang penginapan ini,
tak lengkap rasanya jika tidak menengok kamar yang berada di dalamnya. Ubud Cottages Malang sendiri menyediakan beberapa tipe kamar. Mulai dari tipe
Superior dengan luas 22.61 m2, lalu Deluxe 28.17 m2, Junior Suites 24.69 m2,
sampai Corner Suites 42.90 m2 yang tarif per malamnya dibanderol dengan harga
mulai 800.000 sampai dengan 2.800.000
Kalau kita sedang ingin membuat acara, kita
juga dapat menggunakan Convenient Hall and
Meeting Room yang berkapasitas untuk 400 orang dengan luas 276.77 m2 dengan two
meeting room dengan luas 155.5 m2. Jadi, untuk luas kawasannya sekitar 6700 m2
dengan menyediakan 65 kamar baik cottage maupun villa.
Bagi yang suka
berenang, juga bisa memilih 3 kolam renang yang tersedia. Di mana salah satu kolamnya dikelilingi pepohonan frangipani
serta kebun tropi yang menarik perhatian. Sedangkan 2 kolam lainnya terletak di
samping sungai Purba Metro dengan pemandangan hijau yang asri.
Kebayang indahnya kan? Makanya tempat ini
juga sering menjadi tempat pernikahan.
Sebagai informasi tambahan,
ketika kalian ke sini, kalian akan menggunakan pakaian khas Bali seperti yang
kupakai. Mengunjungi Ubud Cottages Malang itu membuat rindu akan Bali sedikit
terobati, sekalipun aku tahu ada rindu yang tertinggal di sana. Terlebih, aku harus segera beranjak pergi ke beberapa tempat yang menjadi daftar
kunjungan selama pelaksanaan BMTM (Beautiful Malang Travel Mart).
Informasi Lebih Lanjut
Ubud Hotel & Cottages Malang
Ubud Hotel & Cottages Malang
Jl.
Bendungan Sigura-gura Barat No.6 Malang
email:
info@ubudcottagesmalang.com
Tlp:
(0341) 57 1313; 5071458 | WA (text only): 08121549970
Instagram:
@ubudcottagesmalang; twitter: @ubudcottagesmalang
Ada Rindu yang Tertinggal di Ubud Cottages Malang
Reviewed by Dunia Trisno
on
7:48:00 AM
Rating:
No comments:
Post a Comment