Selepas acara, Blogger Malang berfoto bersama Pemateri. |
Hijrah ke Kota Malang sejak Januari lalu
membuat saya mengalami rentetan pengalaman yang mengasyikan. Salah satu di
antaranya terjadi pada Sabtu (5/5) bertempat di Indosat Ooredooo Malang.
Komunitas ISB (Indonesian Social Blogpreneur) mengunjungi kota yang berhawa dingin
ini. Mereka membagikan ilmu yang tak ternilai dengan fokus yang berbeda-beda. Adapun
perinciannya sebagai berikut:
Bloggerpreuner
Bloggerpreuner mungkin menjadi julukan
yang tepat bagi Kak Riri. Perempuan
cantik ini menjadikan blog sebagai salah satu media usahanya. Sejak kuliah, ia
sudah berjualan pernak-pernik. Akibat hal itu, ia bisa lebih mandiri untuk
menutupi biaya kuliahnya. Tak hanya itu, baginya ngeblog juga tak hanya
mengembangkan bisnis atau usahanya, tetapi juga memberikan banyak peluang dalam
membangun relasi serta meningkatkan tingkat kepercayaan diri.
Kak Riri dalam kesempatan ini memberikan
tips jika mau berwirausaha mulailah menjual hobi dan keahlian yang kita miliki.
Kita juga harus cekatan untuk memulai dan menjalani semua peluang usaha. Dan,
kunci terpenting adalah konsisten. Mengingat kata konsisten sungguh kata ini
begitu sulit. Termasuk bagiku yang masih acapkali menulis sesuka hati dan tanpa
direncanakan pasti.
Tampilkan Kecantikan dan Aura Blogmu
Mungkin sub judul tersebut sangat tepat untuk
Kak Dama yang memberikan bocoran 3 aplikasi untuk mempercantik blog. Aplikasi yang
meliputi canva, pinterest, dan UnUm itu tersebut
langsung dipraktikan di tempat. Hal tersebut membuat saya bisa langsung
mengerti ternyata jika membuat judul dan mengatur gambar tidak perlu pakai
aplikasi photoshop atau sejenisnya yang barangkali agak susah.
Selain itu, agar blog kita bertambah cantik, kita harus
bisa mengelompokkan pembaca atau pengunjung menjadi dua yakni: primer dan sekunder.
Misalnya di artikel yang Kak Dama paparkan bertajuk Siapa Bilang Travelling itu Mahal? Dari judul tersebut setidaknya dapat
diasumsikan bahwa mahasiswa menjadi pembaca primer, sementara pembaca sekunder
bisa traveller atau pecinta alam lainnya.
Freelancer? Siapa takut?
Menjadi seorang freelancer membuat sebagian orang begitu
senang, sebab kita tidak berpatokan pada waktu dan tempat. Walaupun begitu,
sebagai Freelancer kita harus memenej diri dalam jangka panjang. seperti yang dialami
Kak Ani Berta. Selepas resign sebagai seorang akunting, ia harus menjalani
rentetan kisah sebelum akhirnya bisa menjadi mandiri sebagai Freelancer.
Kunci utama seorang Freelancer adalah branding. Sebab dengan branding itu menjadi akses untuk
menemukan peluang. Menurut Kak Ani, branding
itu sesuatu yang ada dalam diri kita, bukan yang tidak ada, lalu untuk diada-adakan.
Contoh gampangnya begini, seorang perempuan sebut saja Mawar (bukan nama
sebenarnya), ia tak menyukai tampilan yang menor, tetapi mendadak menjadi
blogger beauty. Kejadian tersebut sungguh tidak pas kan? Oleh karena itu
menemukan potensi diri itu sangat penting. Dan, kita lebih mengerti diri sendiri
itu seperti apa.
Kunci kedua dari seorang Freelancer adalah perbanyak
portofolio atau jam terbang. Kita bisa mengambil dari teman yang punya usaha,
kita bisa membantu mereview usaha. Walaupun begitu, jangan sampai kita hanya
menunggu job review saja. Dan, jika nanti dapat hasil dari ngeblog sebaiknya dipisahkan
rekeningnya.
Selain dua kunci itu, Freelancer juga butuh beberapa
sikap, seperti: jujur, ulet, dan sabar. Kalau misalnya membuat postingan suatu
event, jangan sampai menunggu ditagih dulu. Kita harus proaktif alias tanggap. Cara
termudahnya adalah menulis di note hape terlebih dahulu, nanti ketika di rumah
tinggal diedit saja. Cara lainnya lagi adalah membuat live twitt.
“Jangan takut dengan masa depan blog. Sejak 2004 muncul,
blog pernah digosipkan hilang di tahun 2007 karena kehadiran sosmed. Tetapi,
sampai saat ini blog masih ada. Hal ini dikarenakan menulis itu bertujuan agar
masa depan menjadi lebih cerah,” ujar Kak Ani.
Lebih lanjut, perempuan energik ini mengisahkan temannya
yang membutuhkan esai untuk naik jabatan dan jika mau melamar beasiswa juga ada
esai dengan topik tertentu. Mendengar penuturan perempuan ini, wajah para
peserta langsung berubah cerah.
Mengatur Uang, Mengatur Masa Depan
Sebagai seorang blogger pasti memiliki uang dari banyak sumber. Mulai dari: post sponsored,
content placement, Google Adsense, event, campaign, jasa backlik, dan
lain-lain. Dari sumber-sumber tersebut jangan sampai uangnya langsung menguap
begitu saja. Makanya, sebagai blogger harus pandai-pandai menjaga asetnya.
Hal tersebut dipaparkan oleh Kak
Liswanti. Idealnya keuangan blogger itu diposkan dengan rincian sebagai
berikut:
·
Zakat, sedekah, infaq
5%
·
Cicilan utang (jika ada)
30%
·
Dana darurat
10%
·
Biaya hidup
30%
·
Gaya hidup
10%
·
Investasi
15%
Selain itu, juga diperlukan ada catatan
rinci tentang pekerjaan dan penghasilannya. Seperti ditulis jobnya berupa,
siapa yang memberikan job, sudah dibayar atau belum fee-nya, dan lain-lain. di
akhir sesi, Kak Liswanti memberikan sticky
notes kepada peserta. Ia menanyakan kira-kira kalau dapat job selama 3
bulan mau diapain?
Kalau saat itu sih, aku menulis kepengen
buat nabung mas kawin. Hehe. Kalau kamu?
Apa pun itu jawabanmu, semoga jawaban
kalian membuat para Srikandi ISB itu merindu Kota Malang. Sehingga bisa
berkunjung lagi dan lagi.
Menjadi Blogger Freelancer Mandiri Bukan Lagi Mimpi
Reviewed by Dunia Trisno
on
11:56:00 PM
Rating:
No comments:
Post a Comment