Judul
: Yuk Menulis! Diary, Puisi, dan Cerita Fiksi
Penulis
: Aveus Har
Editor
: Nina K.
Penerbit
: G-Media (Imprint dari Penerbit ANDI)
Tahun
Terbit
: Pertama, 2011
Jumlah
Halaman : xiv
+ 162 halaman
ISBN
: 9-789792-922172-12301
Peresensi
: Sutrisno G. Alfarizi, Penggiat KPMS (Komunitas Penulis Muda Situbondo)
Ada
banyak pertanyaan yang sering dilontarkan oleh para calon penulis, semisal
bagaimana cara menulis dengan baik dan benar? Teori apa yang dipakai agar
tulisan menarik? Dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan yang bersifat begitu
teoritis. Seakan-akan menulis itu butuh teori dan terasa sulit atau bahkan
menjemukan. Padahal menulis itu asyik dan menantang.
Tak percaya? Buku kecil karangan
Aveus Har---Penulis yang pernah diundang di acara Hitam Putih merupakan
jawabannya.
Buku
ini terdiri atas tiga bahasan yakni asyik menulis diary, asyik menulis puisi,
dan asyik menulis fiksi. Di bahasan pertama kita diajak menulis diary dengan
bahasa sendiri dan tanpa banyak teori. Tak perlu kata itu penuh singkatan
ataupun kata baku yang umumnya ditulis di buku-buku. Menulis diary itu ternyata
memiliki manfaat yakni kita bisa mengingat masa lalu dengan baik. Seperti, apa
yang dimasak Nenek ketika kau datang, apa yang Kakek ajarkan kepadamu ketika
bersama-sama membuat kandang ayam, atau apa
yang seppumu hadiahkan sebelum kau pulang (hlm. 7). Bahkan, ternyata
menulis diary juga mampu melepasan emosi. Ketika kita bersedih, kecewa, atau
marah, kita bisa menuliskan semua yang kita rasakan dan akan merasa lebih baik
setelahnya.
Kegiatan menulis diary itu bisa kita
lakukan kapan pun kita mau. Soal apa yang akan kita tulis, buku ini memberi
jawabannya seperti kegiatan kita,
masalah kita, perasaan kita, kenangan kita, gagasan kita, dan khayalan
kita. Begitu seru kan ya?
Pada bahasan kedua, Aveus Har memandu kita untuk menulis puisi. Puisi
menurut penulis buku ini diartikan sebagai aku mengambil kata-kata dan
menyusunnya sedemikian rupa sehingga aku bisa mengungkapkan sesuatu secara
pribadi. Perlu diketahui pembaca, ternyata intensitas menulis diary kita bisa
mempekaya dan memperindah puisi yang akan kita ciptakan.
Alur sungai Sengakarang
berkelok-kelok. Di tepian sungai tumbuh pepohonan rindang. Arus airnya deras.
Banyak benda hanyut terbawa arus itu.
Bandingkan
dengan puisi ini.
SUNGAI SENGKARANG
Kelok alurmu elok
Dipeluk bantaran
menghijau
Deras air gemuruh
Telan segala benda (hlm. 49)
Lebih
indah yang mana? Tentu kalian bisa membedakannya. Tenang saja, bagi kalian yang
tak terbiasa menulis puisi. Dalam buku ini juga memuat latihan-latihan menulis
kok! Dan perlu diketahui segala yang ada dalam diri kita bisa menjadi puisi.
Dari kedua bahasan menulis diary dan
puisi, tiba saatnya pada bab ketiga yakni menulis cerita fiksi. Cerita rekaan
(khayalan) ini bisa kita tulis dengan menarik dari pikiran kita akan sesuatu.
Bisa juga diinspirasi dari cerita nyata dan dibumbuhi hal-hal fiksi di
dalamnya.
Sama seperti menulis puisi dan
diary, pada bahasan ini kita juga diajak berlatih menulis cerita fiksi. Bahkan,
penulis yang sehari-hari berjualan mie ayam ini mengajak pembacanya untuk
mempublikasikan tulisannya. Tentu tulisan yang dimaksud adalah puisi dan cerita
fiksi.
Jika kita telah membaca buku yang
menggunakan bahasa sederhana dan komunikatif ini bisa ditarik kesimpulan
bahwasanya buku ini sangat cocok untuk dibaca oleh semua umur, mulai dari
anak-anak, calon penulis, bahkan penulis pemula. Hal ini disebabkan dengan
latihan-latihan yang dibuat sang penulis untuk mengembangkan kreativitas
menulis kita. Dan satu yang patut diancungi jempol yakni dalam buku ini kita diajak
menulis tanpa ada kesan menggurui.
Selain hal tersebut, buku ini sarat
akan motivasi untuk terus menulis. Bahkan kita juga diajak untuk
menyebarluaskan tulisan kita dengan cara membuat buku, membuat majalah dinding
di kamar, atau bahkan mengirimnya ke media massa. Jika memang nantinya
ditolak, kita harus terus belajar dan
melatih kemampuan menulis.
Segala
yang ada di buku ini begitu enak kita baca, tapi akan berbeda apabila dibaca oleh
para penulis professional yang telah memiliki jam terbang tinggi di bidang
literasi. Maka bagi Anda yang serius ingin terjun ke dunia literasi. Tidak ada
salahnya membeli buku ini!
Mari Kita Menulis!
Reviewed by Dunia Trisno
on
8:48:00 PM
Rating:

No comments:
Post a Comment