Sebagai salah
satu kota pendidikan di Jawa Timur, Jember semakin rame dengan banyaknya kedatangan mahasiswa yang berasal dari
seluruh pelosok Nusantara. Akibat itu, kini Jember menjadi salah satu wilayah
urban di Indonesia.
Berada di kota
yang terkenal dengan Tari Labako-nya ini selama hampir empat tahun perkuliahan dan
satu tahun mengabdikan diri dalam proses transfer ilmu di salah satu pesantren
membuat saya merasakan aroma Jember. Apalagi, dikala saya suntuk dan butuh
menyegarkan otak atau pikiran, maka pilihan destinasi wisata di kota ini menjadi
pilihan utama.
Taman Botani
Sukorambi (TBS) menjadi tempat yang saya kunjungi selama dua kali. Letaknya
yang berada tak jauh dari kota dan akses yang mudah menjadi salah satu
alasannya. Selain, karena saya merindukan suasana alam yang asri di tengah
mobilitas yang tinggi di kawasan kampus. Lewat destinasi wisata yang terkenal
memiliki sarana belajar dan sarana rekreasi itu saya menemukan banyak ilmu di
universitas kehidupan.
Pertama kali ke
Taman Botani Sukorambi, tepatnya pada tanggal 9 April 2018 saya langsung
terhipnotis dan menyesal mengapa baru ke tempat yang membuat saya merasakan udara
begitu segar ini. Perjumpaan pertama itu membuat saya ketagihan dan ada
keinginan untuk kembali ke Botani. Dan, hal itu terjawab tepatnya pada tanggal
2 Juni 2018.
Rasa bahagia
langsung menjalar dalam pikiran saya ketika kembali ke Taman Botani Sukorambi.
Mengingat waktu itu terlihat sekali destinasi wisata keren di Jember ini
berbenah di beberapa sisi. Salah satu yang membuat saya tercengang dengan hadirnya
sarana belajar baru yang bernama Kolam Ikan Koi. Mengetahui hal tersebut, saya
langsung mengingat jika jenis ikan ini termasuk ke dalam ikan mahal yang dianggap
membawa keberuntungan. Tentu bukan karena alasan membawa keberuntungan Kolam
Ikan Koi dilaunching.
Febrian Khar
selaku Pemilik Taman Botani Sukorambi waktu itu menyampaikan jika peminat dari
ikan koi yang semakin banyak namun langka di Jember menjadi alasan mengembangkan
potensi wisata budidaya dan edukasi tentang ikan koi. Apalagi, tidak banyak
yang tahu mengenai pembiakan ikan koi. Sehingga kehadiran sarana wisata baru
ini turut membagikan ilmu kepada masyarakat luas.
Sebuah misi yang
memang tidak main-main. Oleh karena itu, di tengah kesempatan yang sangat
langka itu saya menyimak penjabaran Pemilik Taman Botani Sukorambi dan Kepala Dinas
Pariwasata Kabupaten Jember Arif Tjahjono. Bak oase di padang pasir begitulah
kata yang tepat menggambarkan TBS saat ini.
Dengan lahan
yang khusus disediakan untuk Kolam Ikan Koi membuat pengunjung serasa
terhipnotis. Bahkan, barangkali mengalami sensasi seperti saya berada di
Jepang. Bukan berlebihan memang, tapi memang begitulah adanya.
Bagaimana tidak,
konsep di BTS memang seperti taman yang berada di Jepang untuk menunjang keberadaan
ratusan ikan koi yang beraneka ukuran dan jenisnya. Kalau tidak percaya, kalian
bisa melihat gambar berikut:
Diajak untuk menikmati Taman Koi. |
Dari gambar
tersebut, kalian bisa melihat bahwa Taman Koi dapat menjadi lokasi swafoto yang instagramable kan.
Lokasi Taman Koi
sendiri terletak tak jauh dari kolam renang dewasa. Sebagai pengunjung kita diberikan
kesempatan untuk memberikan pakan dengan membeli sebesar lima ribu rupiah kepada
petugas yang tak jauh dari Taman Koi. Saya yang turut mengikuti soft launching sarana wisata itu juga
berkesempatan memberi pakan. Seperti tampak pada foto dan video berikut:
Memang sih videonya
tidak terlampau bagus ya? Apalagi, ada suara percakapan yang sebenarnya tidak
perlu diungkapkan. Hehe. Tetapi, saya bahagia sekali ketika mengetahui reaksi
ikan koi yang menghambur mendekati pakan yang saya berikan. Sebab saya bisa
berinteraksi dengan hewan dan lebih dekat dengan makhluk ciptaan-Nya.
Besar harapan
saya, di suatu masa Taman Botani Sukorambi bisa memanfaatkan pembudidayaan ikan
koi sebagai salah satu menu makanan khas TBS. Dan menu makanan itu disajikan
bersamaan dengan agar-agar ikan koi dan jelly ikan koi. Pasti nikmat sekali
bukan? Belum lagi jika melihat kandungan ikan koi yang kaya akan omega 3,
protein, fosfor, dan vitamin D. Pasti dengan menu itu banyak orang-orang yang
tertarik mencobanya. Sekalipun harganya akan mahal. Hehe.
Selain itu,
barangkali bisa juga membuat akurium besar, di mana untuk menujunya kita
melewati lorong serupa goa. Lalu, di kanan-kirinya terdapat penjelasan mengenai
jenis ikan secara rinci, sedangkan akurium berada di atas serta kanan-kiri
kita. Hal itu, tentu bukan hal sulit mengingat kota Jember yang memiliki banyak
pantai dan biota laut yang khas, tentu akan semakin membuat TBS semakin menjadi
destinasi wisata yang semakin dipandang.
Artikel ini diikutsertakan dalam
lomba blog yang diselenggarakan oleh Taman Botani Sukorambi dan Blogger JemberSuueger #2.
Taman Koi, Sarana Belajar Baru yang Asyik di Taman Botani Sukorambi
Reviewed by Dunia Trisno
on
3:11:00 PM
Rating:
No comments:
Post a Comment